STASI BANYUMANIK

Dalam perjalanan waktu, tahun 1979, Perumnas Banyumanik mulai ditempati oleh para penghuni barunya. Di antara mereka ada keluarga-keluarga Katolik yang berasal dari berbagai paroki, baik dalam maupun luar kota Semarang.

Sementara Yayasan Papa Miskin Paroki Karangpanas berjuang memilih lokasi baru untuk mendirikan tempat ibadah/kapel pengganti. Dewan Stasi Srondol membentuk panitia pembangunan kapel yang baru dengan petunjuk langsung dari Keuskupan Agung Semarang.

Setelah melalui pertimbangan secara cermat serta mengantisipasi situasi dan kondisi daerah Banyumanik dan sekitarnya dengan proyeksi 50 tahun mendatang, maka dipilihlah lokasi calon kapel dengan ukuran yang memadai, yaitu di Jl. Kanfer Raya (lokasi gereja sekarang).

Pada tahun 1980 terwujudlah bangunan berukuran 8 x 15 meter, digunakan untuk kapel. Sejak saat itu StasiĀ  Srondol mengubah nama stasi menjadi Stasi Santa Maria Fatima Banyumanik.