Diawali dengan usulan guyon “piknik”, akhirnya iseng-iseng coba deh dibikin konsep yang piknik bukan sekedar piknik. Apalagi jeritan hati eyang-eyang yang sudah rindu untuk berkumpul bersama lagi, ngga hanya sebatas kegiatan di lingkungan dan wilayah saja.
Tercetuslah ide untuk mengadakan ZiaRek, ziarah yang dikemas dengan rekreasi. Kita ingin mengajak umat Dominikus khususnya lingkungan 3, untuk kembali napak tilas dengan mengikuti jalan salib. Tujuan yang terpilih adalah Goa Maria Mojosongo Solo.
Berangkat dari jalan Merbau pukul 6 pagi tepat, naik bis carteran hasil kontribusi umat. Sebelum berangkat tentunya dibuka dulu oleh doa yang dipimpin oleh bapak Tommy prodiakon Dominikus lingkungan 3.
Tiba di Goa Maria Mojosongo jam 8 kurang sedikit, ketika akan memasuki areal Gua Maria Mojosongo, di depan pintu gerbang kita disambut oleh 2 patung besar Bunda Maria dan Santo Yosef. Disediakan juga lilin untuk berdoa, tentunya dengan mengganti uang sukarela. Untuk yang ingin membawa pulang air suci atau sekedar membasuh muka-kaki-dan tangan, bisa melalui keran-keran air yang sudah disediakan yang terletak di area sebelah kanan.
Acara di buka dengan melakukan jalan salib yang langsung dipimpin oleh Bapak Nurbertus Tursito prodiakon Dominikus lingkungan 3, dan sebagai pembaca perhentian jalan salib dibantu oleh teman-teman OMK. Peserta jalan salib di dominasi oleh orang muda dan eyang-eyang, dan bila di total ada 35 umat termasuk anak-anak yang sangat antusias untuk mengikuti acara kali ini.
Kenapa sih kok kita pilih mampirnya ke Gua Maria Mojosongo? Sebenernya karna cari yang lokasinya eyang-eyang friendly, berarti yang jalan salibnya rute nya tidak terlalu curam, tidak terlalu jauh, namun kekhusyukan dan kesakralan doa nya tetep dapet. Gua Maria Mojosongo juga tempatnya rindang, banyak pepohonan yang menyebabkan cuacanya sejuk, tidak terik dan yang pasti membuat betah berdoa ber-lama-lama disini.
Setelah ziarah jalan salib dan doa-doa pribadi, tidak lengkap rasanya kalo tidak meng-eksplorasi kota Solo. Tujuan selanjutnya adalah pasar gede yang jaraknya hanya 15 menit dari Gua Maria Mojosongo. Disini eyang-eyang berkesempatan untuk mborong kerupuk dan ngicip cendol dawet yang menjadi khas jajajan di pasar gede.
Ngga kerasa ternyata, sudah mendekati jam makan siang. Kami pun beranjak menuju daerah Tawangmangu untuk santap siang, sekaligus berwisata ke Lawu Park dan mampir beli oleh-oleh di Pusat Oleh-oleh Javenir.
Terimakasih untuk partisipasi dan antusiasmenya buat eyang-eyang, pasangan muda, teman-teman OMK dan anak-anak. Semoga di lain waktu, kita bisa healing bareng lagi oke oke?