#DIBALIKGSMF: PAK BINUS DAN PELAYANANNYA UNTUK GEREJA

Umat Fatima pasti tidak asing dengan karyawan gereja yang satu ini.

Perantau dari Flores yang telah lama berkarya di Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik. Akrab disapa Pak Binus, pria bernama lengkap Albinus Tue ini rupanya telah berkarya sejak gedung gereja kita pertama didirikan

Bagaimana sih kisah perjalanan Pak Binus sehingga bisa mengabdi di gereja kita tercinta?

Pak Binus, pria kelahiran 7 Agustus 1956 ini, tumbuh besar di Desa Wolowea, Kecamatan Boawae, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beranjak dewasa, Pak Binus diajak kawan-kawannya merantau.

Tepatnya, tahun 1981, Pak Binus mulai menetap di Semarang. Awalnya, dia bekerja di pabrik paving, tetapi tak menemukan kepuasan. Setelah hengkang, tak jauh dari sana, terdapat proyek pembangunan gereja.

Gereja inilah yang menjadi gereja di paroki kita. Pak Binus yang terampil dalam hal pertukangan, ikut serta proyek pembangunan itu. Usai pembangunan, Pak Binus diajak Romo Kardinal Justinus Darmojuwono untuk tetap berkarya di paroki ini.

Rezeki yang sangat disyukuri Pak Binus hingga saat ini. Mulai dari mengurus tanaman hingga menjadi sopir pribadi romo, semua dilakoni Pak Binus dengan penuh semangat

Hampir 30 tahun Pak Binus berkarya di gereja kita tercinta. Teruntuk umat, Pak Binus mengucapkan puji syukur, karena sekarang banyak umat yang peduli kepada karyawan gereja

Kisah Pak Binus membuktikan bahwa pelayanan di gereja dapat dilakukan dalam beribu cara sesuai kemampuan kita masing-masing. Nah, dengan cara apa saja nih Umat Fatima melayani gereja?

Silakan share di kolom komentar ya jawabannya. Berkah Dalem

Writer: @vandewangga

Desain : @dimas.suryaa_

2 thoughts on “#DIBALIKGSMF: PAK BINUS DAN PELAYANANNYA UNTUK GEREJA

  1. Budi Suryanti, Th.

    Saya…..biasa dipanggil Yanti ( PS Laetitia ), karena saya baru bisa melayani lewat suara yang saya punya. Hal ini Berawal dari suka nyanyi, kemudian tahun 1986 di kursus kan dirigent oleh Romo Kardinal, dan setiap kali berangkat kursus, selalu di minta mampir ke Gereja, saya disangoni Romo Rp. 50,- untuk tranport dari Gereja ke Pikat (PP ). Kesan yang tak pernah saya lupakan sepanjang hidup. Berkah Dalem.

    Reply
  2. Maria Ana Yuliati

    Selamat pagi Berkah Dalem…
    Puji Tuhan masih bisa ikut berkarya untuk Tuhan…
    Yang saya lakukan saya menjadi Lektor..
    Saya berusaha menyampaikan sabda Tuhan dengan membacanya sebaik mungkin, agar dapat membantu umat mudah menerima dan memahami Sabda Tuhan.
    Selain itu juga ikut aktif dalam kegiatan di lingkungan.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *