Pada hari Sabtu, tanggal 8 Januari 2022 kemarin, telah dilaksanakan kegiatan Bina Iman yang di tujukan untuk anak-anak yang akan menerima sakramen Inisiasi (Baptis, Ekaristi dan Krisma) yang di koordinir oleh pamong lingkungan 2 Wilayah Santo Paulus beserta segenap staff pelaksana.
Kegiatan yang berwujud aksi sosial Natal 2021, pemberian tali asih, ziarah dan doa, yang diarahkan kepada Bina Iman anak-anak PIA, PIR dan OMK ini dilakukan dengan mengunjungi Wisma uskup, Gereja Katedral, Toko Buku rohani & devosional KAS, TMP Giritunggal dan Taman Doa Talangingsih, Tegalsari Semarang.
Untuk apa kegiatan ini diadakan?
Supaya anak-anak lebih mengenal bagaimana tradisi dan sejarah Gereja Katolik, menumbuhkan dan membina 5 semangat kristiani yaitu Katolisitas, Nasionalisme, Kerjasama, Profesional dan Kerasulan/Pelayanan kepada Gereja dan masyarakat, sekaligus sebagai bekal penerimaan sakramen Inisiasi.
Kunjungan pertama kami adalah WIsma Uskup dan Gereja Katedral.
Dalam audiensi kami dengan Romo Y.R. Edy Purwanto,Pr (Vikjen) beliau menjelaskan bahwa penghuni di Wisma Uskup disebut “Kuria” terdiri dari Bapa Uskup, Romo Vikjen, Romo Sekretaris, Romo Ekonom dan Romo Ahli HT, Romo Vikep dan staf sekretariat beserta suster bagian rumah tangga. Apa saja tugas mereka masing, bagaimana dan dimana mereka berkarya. Beliau juga menjelaskan nama para uskup yang pernah tinggal di wisma Uskup semarang ini.
Akhirnya setelah menunjukkan ruang-ruang di Wisma Uskup beliau juga menyampaikan bahwa Areal Wisma Uskup memang tidak luas namun sudah bisa dijadikan tempat kerja dan tempat tinggal yang nyaman.
Di gereja Getedral kami juga bisa melihat bagian dalamnya, ada katekese singkat dan untuk memahami sejarah Gereja Katedral kami di beri Romo Paroki Buku Sejarah Gereja umat Randusari sejak th. 1928-2008 ( 80 th ) dengan lembaran manuskripnya.
Kamu pun melangkah ke tujuan kami selanjutnya.
Di TMP Giritunggal kami bisa menyaksikan puluhan bakan ratusan para pejuang 45 yang telah gugur di medan laga demi membela kemerdekasn Ibu Pertiwi yang sudah 3,5 abad di jajah bangsa asing. Yang paling berkesan adalah cungkup dari makam Mgr. Albertus Soegijopranata. Di makam monsigneur ini anak-anak kami ajak untuk berdoa syukur atas berkat Allah dan mohon sesuatu yang berguna untuk memulyakan Allah dan masa depan anak-anak, Gereja dan Tanah air kita Indonesia.
Last but not least, di Taman Doa Talangingsih anak-anak kita ajak berdoa Rosario agar ujub-ujub permohonannya di Makam Mgr. Albertus Soegijopranoto didengar dan dikabulkan Allah. Setelah Doa Rosario kami makan siang bersama dilanjutkan doa pribadi dengan menyalakan lilin satu persatu di depan Gua Maria.
Tepat jam 12.30 kami pulang kembali ke rumah Bayumanik.
Pingback: NATAL SANTO PAULUS 2 – GEREJA SANTA MARIA FATIMA BANYUMANIK