Repost dari IG @komsosbanyumanik
Menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK) dosa berarti satu pelanggaran terhadap akal budi, kebenaran, dan hati nurani yang baik. Sebagai akibat, dengan adanya dosa ini menghancurkan relasi manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan sesamanya.
Tapi kita patut bersyukur, nyatanya Allah mau berbaik hati kepada kita. Asal kita benar-benar menyesal, ingin berubah, dan percaya bahwa Allah akan mengampuni kita.
Salah satu dari ketujuh sakramen, yakni Sakramen Pengakuan Dosa yang menjadi wadah bagi kita untuk menerima berkat pengampunan dari Allah.
Gereja, memfasilitasi bagi umat yang ingin mengaku dosa dengan menyediakan dua ruang pengakuan dosa. Sejak awal berdirinya, kedua ruangan ini menjadi tempat bagi umat menyesali, mengakui dosa-dosanya, dan berniat untuk bertobat.
Kedua ruang pengakuan dosa ini terletak bersebelahan dengan ruang devosi, tepat di sebelah sambungan antara gereja setelah melalui proses pengembangan dengan bagian gereja pertama yang sejak awal berdiri.
Dimana, sebelum melalui proses pengembangan, gereja kita berbentuk Joglo, persegi, yang saat ini kita ketahui plafonnya lebih pendek daripada bagian gereja tempat dimana altar terletak. Nah, barulah sekitar tahun 2008, gereja kita menjadi seperti sekarang ini.
Memiliki luas 2 × 1 meter, kedua ruang pengakuan dosa ini berisi kursi bagi romo yang melayani pengakuan dosa dan tempat bersujud bagi umat yang ingin mengaku dosa, yang dipisahkan oleh sebuah sekat. Terdapat pula stola dan Puji Syukur bagi romo, sedangkan bagi umat, bisa membawa Puji Syukur sendiri.
Selalu terbuka bagi umat yang berniat mengaku dosa, pemeliharaan kedua ruang pengakuan dosa ini menjadi tanggung jawab bagi para koster gereja kita, dan biasa dibersihkan setiap seminggu atau dua minggu sekali.
Ruang pengakuan dosa juga sempat mengalami peremajaan ulang, yang meliputi pengecatan ulang plafon, pelapisan pintu dengan pelitur, dan sebagainya, tanpa merubah bentuk awal ruangan.
Sejak awal berdiri sampai sekarang, ruang pengakuan dosa biasa digunakan untuk pengakuan dosa secara massal yang biasanya diadakan menjelang Natal, Paskah, Komuni Pertama, dan sebagainya.
Sedangkan untuk pengakuan dosa secara perorangan lebih jarang. Jika diperlukan, pengakuan dosa bisa dilakukan selain di ruang pengakuan dosa. Dan selama pandemi ini, memang ruang pengakuan dosa belum ada yang menggunakan.
Dan bagi Umat Fatima yang berniat mengaku dosa, kedua romo paroki kita sangat siap untuk melayani. Kita sangat mungkin berdosa, tapi juga sangat mungkin menerima pengampunan dari Allah. Berkah Dalem.
Writer : @raatortori
Desain : @lima_talenta
Foto : @pri_herrdianto
#spotgsmf #gsmf #gsmfbanyumanik #parokibanyumanik #omkbanyumanik #komsosgsmf #komsosbanyumanik
Baru tahu kalau ada sebelas sakramen, setahuku, hanya ada 7 sakramen dalam gereja katolik…
Iya betul…maafkan kesalahan kami…terima kasih atas koreksinya
Apa untuk memperoleh sakramen tobat, bisa setiap saat? Atau harus janjian dahulu? Kemana saya bisa menghubungi? Atau saya langsung ke kapel?
Terima kasih